Proyek Jembatan Argosari Diduga Asal-asalan, Lembaga Anti Korupsi Soroti Material Yang Gunakan Batu Gratisan dan Spesifikasi



SALATIGA | TRANSSATU.COM – Proyek pengerjaan jembatan Argosari Raya di Salatiga diduga dikerjakan secara asal-asalan. Pasalnya, material yang digunakan dalam proyek ini sebagian besar menggunakan batu kali yang diambil dari sekitar lokasi.


"Ya mas, batu kita ambil disekitar lalu kita pecah," ujar beberapa pekerja proyek saat diwawancarai oleh wartawan baru-baru ini.


Menanggapi hal ini, Lembaga Anti Korupsi Jateng, melalui sekretarisnya Dio Mahendra, mengatakan bahwa memang banyak ditemukan ketidaksesuaian dalam pengerjaan jembatan tersebut.


"Proyek ini menggunakan anggaran pemerintah, dalam hal ini APBD Kota Salatiga, sebesar lebih dari Rp 1,6 miliar. Tapi materialnya malah diambil dari kali," jelas Dio.



Tak hanya soal material, Dio juga mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan beberapa aspek pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. "Kami sudah mendata berbagai temuan di lapangan dan akan terus memantau perkembangan proyek ini. Tidak menutup kemungkinan, kami akan melaporkan hal ini setelah semua data terkumpul," tandasnya.


Dio menambahkan bahwa proyek jembatan tersebut dikerjakan oleh CV TM dengan masa pengerjaan selama 120 hari kalender.


"Sementara ini itu yang bisa kami sampaikan kepada rekan-rekan media. Untuk temuan lebih detail, kami akan sampaikan pada saat laporan resmi nanti," pungkas Dio. 


Laporan ini menjadi sorotan publik, mengingat besarnya anggaran yang digelontorkan dari dana APBD, namun pengerjaan proyek justru dinilai tidak sesuai standar yang semestinya. Ke depan, pihak terkait akan terus memantau dan menunggu perkembangan selanjutnya dari laporan Lembaga Anti Korupsi Jateng. (Tin)

Post a Comment

Previous Post Next Post