Kartu Tol Akan Dihapus Digantikan dengan MLFF Mulai 2024, Apa Bedanya, Serta Bagaimana Sistem pakainya


TRANS SATU.com-
Pemerintah akan menghapus kartu tol yang akan digantikan dengan MLFF mulai 2024, lalu apakah perbedaan diantara keduanya dan cara menggunakannya. Berikut ulasan selengkapnya.


Saat menggunakan jalan toll, pengendara biasanya menggunakan e-toll, yaitu uang elektronik yang digunakan untuk membayar tol saat menggunakan jalan tol di Indonesia.


Caranya pengguna e-toll hanya perlu menempelkan kartu untuk membayar tol dalam waktu setidaknya 4 detik. Lebih cepat dibandingkan bila membayar secara tunai seperti sebelumnya.


Namun kini, pemerintah melalui Kementerian PUPR menyampaikan bahwa seluruh jalur gerbang tol (GT) tidak akan lagi menggunakan sistem transaksi pembayaran dengan melakukan tapping alias menempelkan kartu e-toll mulai 2024.


MLFF adalah transaksi untuk pembayaran tol yang akan dilakukan dalam kecepatan normal dengan menggunakan teknologi nirsentuh.


Sedangkan e-toll yang masih digunakan sekarang ini, adalah sebuah kartu elektronik (e-money) yang digunakan sebagai alat pembayaran nontunai (cashless) saat menggunakan layanan jalan tol.


Keduanya sama-sama dilakukan tanpa menggunakan uang tunai, namun  pengunaan teknologi MLFF tidak membuat pengendara harus berhenti di pintu tol dan membuka kaca agar bisa menempelkan kartu e-toll.


Untuk menggunakan kartu tol, pengguna jalan tol harus mengisi saldo yang cukup sesuai jarak perjalanan yang akan ditempuh. 


sebelumnya pengguna juga harus melakukan top up saldo terlebih dahulu, baik melalui internet Banking maupun minimarket atau gerai khusus di rest area terdekat.


Nah, sedangkan dengan MLFF menggunakan teknologi Global navigation Satellite System (GNSS). Teknologi ini memungkinkan melakukan transaksi melalui aplikasi di smartphone dan dibaca melalui satelit. 


Nantinya, perangkat yang akan digunakan pada transaksi nirsentuh ini disebut Electronic On Board Unit (E-OBU).


Disamping itu, project manager PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Emi Iskandar menuturkan, jika setiap pengguna tol yang masuk harus mengaktifkan  E-OBU.


Setelah E-OBU aktif, GPS akan menentukan posisi pengguna berdasarkan satelit yang kemudian proses map-matching (pencocokan peta) akan terjadi di pusat sistem.


“Saat keluar rumah, pengguna jalan tol sudah bisa langsung mengaktifkan aplikasi CANTAS, tidak perlu lagi di depan gerbang tol,” Paparnya.


Namun, Pengguna wajib memastikan saldo tersedia di aplikasi sebelum memasuki gerbang tol. 


“Nanti aplikasi ini akan mengirimkan notifikasi jika ada pengguna yang masuk, namun saldo tidak mencukupi” Lanjut Emil.


Sementara itu, kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit memaparkan, jika aplikasi yang diberi nama CANTAS ini ialah aplikasi yang akan digunakan dalam penerapan teknologi MLFF di Indonesia.


Sehingga bagi pengguna jalan tol, harus mengunduh dulu di smartphone masing-masing untuk kemudian melakukan registrasi kendaraan beserta data diri serta melakukan pilihan pembayaran pada aplikasi tersebut.


Selain itu juga, pengendara dapat menggunakan perangkat Electronic Route Ticket dimana pengguna dapat memilih titik masuk dan keluar sesuai rute perjalanan sekali pakai.


Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengklaim  dengan cara ini makan waktu transaksi menjadi hanya 0 detik.


Serta memudahkan pengguna jalan karena bayar tol tanpa hambatan, informatif, aman dan nyaman. Perlu diketahui jika penggunaan sistem MLFF ini sudah banyak diterapkan di Negara-negara Eropa Timur, termasuk Hongaria. (*)





Post a Comment

Previous Post Next Post